Seruni Point atau Pananjakan 2: The Great Wall of Bromo Sunrise
Seruni Point, 2.400 mdpl atau sering disebut dengan Pananjakan 2, dibangun untuk memenuhi keterbatasan dan daya dukung Pananjakan 1 dari semakin populernya aktivitas para pemburu mentari pagi gunung Bromo. Membahas panjang lebar tentang Bromo dan Sunrise, tidak akan pernah lepas dari Puncak Pananjakan dan Seruni Point menjadi salah satu yang favorite untuk membidik Golden Sunrise terbaik di Bromo.
Spot Sunrise View yang populer dikalangan explorer di Gunung Bromo adalah di Gunung Pananjakan. Dengan ketinggian lokasinya, tampilan secara keseluruhan dari Gunung Bromo (2.329 mdpl) serasa lebih lega dan luas. Melihat kawah gunung Bromo dari ketinggian. Seruni Point (2.436 mdpl) masih bagian dari gunung Pananjakan dan menjadi alternatif jika spot Pananjakan penuh. Untuk membedakan dengan puncak Pananjakan 1, Seruni point sering disebut juga sebagai spot Pananjakan 2.
Seruni, adalah nama lain dari bunga Krisantemum atau Krisan (Chrysanthemum). Tumbuhan berbunga yang populer sebagai tanaman hias atau bunga potong. Penamaan tempat tersebut diyakini merujuk pada keindahan pemandangan yang disajikan, seperti keindahan bunga Seruni. Bunga Seruni melambangkan sukacita, kesetiaan, kebahagiaan, optimisme, dan umur panjang.
Tampilan Street View 360° Gunung Bromo dan sekitarnya dari Puncak Seruni Point atau Pananjakan 2, Ngadisari, Probolinggo. Silahkan putar gambar untuk tampilan seutuhnya
Sorotan Utama Spot Sunrise Seruni Point Bromo
- Seruni Point sering disebut Pananjakan 2 dan merupakan spot sunrise paling populer kedua setelah Pananjakan 1.
- Terletak di kawasan lereng Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Bisa diakses dengan mobil/jeep dari Cemoro Lawang.
- Mencapai puncak Seruni Point, Siapkan fisik dan stamina yang prima untuk mendaki trek anak tangga sebanyak 256 buah.
- Waktu terbaik untuk tiba di Puncak Seruni Point sekitar pukul 04.00 WIB atau sebelum Subuh. Lebih leluasa untuk mendapatkan posisi terbaik.
- Suhu di Seruni Point bisa sangat dingin, mencapai 3-5°C saat dini hari. Wajib membawa jaket tebal dan perlengkapan pribadi lainnya.
Daftar Konten Spot Sunrise Seruni Point / Pananjakan 2
1# Seruni Point: Tembok Besar ala Bromo di Lereng Pananjakan
Meminjam ide nama The Great Wall dari China, Seruni Point juga dikenal dengan nama yang mirip. Bangunan baru yang megah dan besar ini, untuk mencapainya perlu sedikit perjuangan dengan mulai meniti sebanyak 256 anak tangga menuju puncaknya, membutuhkan kondisi fisik yang bugar dan prima untuk mencapainya. Tapi tak perlu khawatir, menuju puncak Seruni Point juga disiapkan tempat beristirahat sejenak sebanyak 7 (tujuh) titik, kamu bisa rehat sejenak sambil menikmati sejuknya hawa Bromo.
Seruni Point Pananjakan - Spot Sunrise Gunung Bromo |
• Ketinggian Lokasi: 2.436 mdpl
• Parkir Kendaraan: tersedia • Warung Makanan: kedai makan minum, bakso, mie, kopi dan teh |
Apa Itu Seruni Point dan Di Mana Lokasinya?
Seruni Point adalah salah satu titik viewing sunrise resmi di kawasan TNBTS yang berposisi sebagai alternatif dari Penanjakan 1. Berlokasi di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, titik ini berada pada ketinggian sekitar 2.470 mdpl (meter di atas permukaan laut).
Secara geografis, Seruni Point terletak tidak jauh di sebelah barat Penanjakan 1, dengan ketinggian yang sedikit lebih rendah. Posisi strategisnya masih menghadirkan pemandangan komplit Kaldera Tengger: dari Gunung Bromo yang mengeluarkan asap lembut, Gunung Batok yang kokoh, hingga puncak Mahameru Gunung Semeru yang berdiri gagah di garis cakrawala.
![]() |
| Ilustrasi Konseptuap Seruni Point atau Pananjakan 2, gambaran secara utuh siteplan puncak Seruni Point di Probolinggo. Berikut adalah bukan peta teknis resmi atau foto udara. |
2# Mengapa Memilih Seruni Point? Ini 5 Keunggulan Utamanya!
Jika Penanjakan 1 sudah begitu populer, mengapa harus repot-repot mempertimbangkan Seruni Point? Berikut adalah alasan kuatnya:
1. Atmosfer yang Lebih Tenang dan Privat
Bayangkan bisa menikmati sunrise tanpa harus berjuang merebut spot atau berfoto dengan latar belakang kerumunan orang. Di hari biasa, Seruni Point mungkin hanya dikunjungi puluhan hingga seratusan orang, sangat kontras dengan keramaian di Penanjakan 1 yang bisa mencapai ribuan pengunjung. Anda bisa leluasa menikmati momen tanpa terburu-buru.
2. Akses Jalan yang Relatif Lebih Mudah
Medan dari area parkir menuju titik viewing di Seruni Point terbilang landai dan tidak membutuhkan tenaga ekstra seperti tanjakan curam menuju Penanjakan 1. Ini menjadikannya pilihan yang sangat cocok untuk para traveler yang membawa keluarga, lansia, atau bagi yang menginginkan perjalanan yang lebih santai.
3. Surga bagi Fotografer dengan Foreground yang Variatif
Seruni Point menawarkan elemen landscape yang sangat fotogenik. Batu-batu besar, pepohonon pinus, dan rerumputan kering (yang keemasan saat musim kemarau) dapat digunakan sebagai foreground yang dramatis untuk memperkaya komposisi foto sunrise Anda. Hasil jepretan pun terlihat lebih artistik dan unik.
4. Pemandangan Bak "Ladang di Eropa"
Sebelum matahari terbit, area perbukitan di sekitar Seruni Point diselimuti kabut dan embun beku. Saat mentari mulai menyinari, hamparan rumput kering yang luas berkilau keemasan, menciptakan pemandangan yang sangat mirip dengan ladang gandum di Eropa. Pemandangan ini menjadi nilai tambah yang tidak Anda temukan di Penanjakan 1.
5. Fasilitas Pendukung Yang Lengkap
Seperti di titik viewing lainnya, Anda akan menemukan para penjaja kopi, teh hangat, mie rebus, dan camilan tradisional Tengger. Menyeruput secangkir kopi panas sambil menunggu matahari terbit di tengah cuaca dingin menjadi pengalaman khas Bromo yang tak terlupakan.
3# Panduan Lengkap: Rute, Tiket, dan Waktu Terbaik
Seruni Point, yang sering juga disebut sebagai Pananjakan 2, adalah salah satu titik pandang (viewpoint) terbaik dan paling populer untuk menyaksikan spektakulernya matahari terbit (golden sunrise) di kawasan Gunung Bromo. Terletak di ketinggian sekitar 2.436 mdpl, tempat ini menawarkan panorama yang memukau: lautan pasir, kawah Bromo, Gunung Batok, dan siluet megah Gunung Semeru di kejauhan.📍 Rute Menuju Seruni Point / Pananjakan 2
Seruni Point berada di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Akses menuju lokasi ini relatif mudah dan bisa ditempuh dengan beberapa cara:
1. Rute Utama (Via Probolinggo & Cemoro Lawang)
Ini adalah rute yang paling umum dan sering digunakan, terutama jika Anda menginap di area Cemoro Lawang.
- Dari Probolinggo: Anda akan menuju gerbang masuk Bromo di Cemoro Lawang, Probolinggo.
- Akses ke Seruni Point: Dari area parkir Cemoro Lawang, Anda bisa menggunakan Jeep 4x4 yang disewa untuk menuju ke area parkir Jeep di bawah Seruni Point. Seruni Point juga dikenal karena bisa diakses tanpa harus melewati Pintu Registrasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), cukup membayar retribusi di Pos milik Pemkab Probolinggo.
- Trekking ke Puncak Seruni: Dari area parkir, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki. Anda akan menaiki sekitar 256 anak tangga yang megah—sering dijuluki “The Great Wall of Bromo” untuk mencapai puncak Seruni Point. Perjalanan trekking ini memakan waktu sekitar 30–40 menit dengan santai.
- Fasilitas Selama Trek: Sepanjang tangga, terdapat beberapa titik istirahat (bordes) dan gazebo yang nyaman untuk melepas lelah.
Sebidang lantai datar atau yang disebut bordes sangat membantu explorer yang punya kebiasaan mager dan rebahan dan bisa dipastikan sumber energinya berjudul “ngos”. Pura-pura menelepon, atau berfoto hanyalah dalih semata, padahal sebenarnya sedang berupaya menyambung nyawa dengan napas pas pasan. Tapi okelah, layak dihargai semua perjuangan ini, jangan pernah keliatan lemah di depan mata pujaan hati. Yang pasti, fenomena alam pagi Bromo masih tetap bisa dinikmati dengan situasi ngos ataupun joss.
2. Pilihan Rute Lainnya
Seruni Point dapat diakses juga melalui beberapa jalur lain, tergantung dari mana Anda memulai perjalanan (Malang/Pasuruan):
- Rute Malang (Via Tumpang): Rute ini biasanya memakan waktu sekitar 2-3 jam menuju titik meeting point Jeep. Dari sana, perjalanan dilanjutkan dengan Jeep menuju Seruni Point.
- Rute Pasuruan (Via Wonokitri): Jalur ini juga menawarkan pemandangan indah namun memakan waktu lebih lama (sekitar 3-4 jam) untuk sampai di kawasan Bromo.
Catatan Penting: Sebagian besar wisatawan memilih paket Jeep Bromo Sunrise yang sudah termasuk antar-jemput ke sunrise point seperti Seruni Point atau Penanjakan 1.
🎟️ Harga Tiket Masuk Seruni Point
Penting untuk diketahui bahwa ada dua jenis biaya yang mungkin Anda bayar saat mengunjungi Seruni Point: Tiket Masuk Kawasan TNBTS dan Retribusi Seruni Point (Pananjakan 2) non-TNBTS.
| Tiket Masuk Kawasan Wisata Gunung Bromo berlaku perorang dengan jadwal hari biasa dan libuaran, Seruni Point (Pananjakan 2) juga sering dikelola terpisah sebagai retribusi Pemkab.. |
- Harga Tiket TNBTS dapat berubah sesuai kebijakan pengelola. Sebaiknya cek dan booking tiket secara online terlebih dahulu di situs resmi TNBTS, terutama jika Anda ingin memasuki spot TNBTS lain seperti Kawah Bromo atau Bukit Teletubbies.
- Seruni Point (Pananjakan 2) juga sering dikelola terpisah sebagai retribusi Pemkab. Pastikan Anda menyiapkan uang tunai untuk biaya tak terduga (parkir, toilet, sewa jaket, dll.).
⏰ Waktu Terbaik Mengunjungi Seruni Point
Kunci untuk mendapatkan pengalaman terbaik di Seruni Point adalah pemilihan waktu kunjungan yang tepat.
1. Waktu Terbaik Melihat Sunrise
- Waktu Tiba: Sangat disarankan untuk tiba di lokasi parkir Seruni Point pukul 04.00 WIB atau bahkan lebih awal (03.30 WIB).
- Tujuan: Tiba lebih awal memungkinkan Anda untuk:
- Mendapatkan posisi terbaik di puncak (area Empat Pilar Tugu Brawijaya).
- Menghindari kerumunan yang membludak jelang fajar.
- Menyiapkan kamera dan diri Anda sebelum golden sunrise dimulai sekitar pukul 05.00–05.30 WIB.
2. Musim Terbaik untuk Berkunjung
- Musim Kemarau (Juni - Agustus):
- Sangat Direkomendasikan! Cuaca pada periode ini cenderung cerah, minim awan/kabut, dan peluang melihat sunrise sempurna sangat tinggi.
- Langit malam juga akan bersih, cocok untuk stargazing sebelum fajar
- Musim Hujan (November - Maret):
- Risiko cuaca berkabut, hujan, dan pandangan terhalang cukup tinggi. Jika memilih musim ini, bersiaplah dengan risiko cuaca yang kurang mendukung.
4# Tips Jitu untuk Pengalaman Terbaik Ke Seruni Point
Untuk memastikan pengalaman Anda di Seruni Point (Pananjakan 2) menjadi maksimal dan tak terlupakan, ada beberapa tips jitu yang perlu Anda siapkan, terutama karena cuaca ekstrem dan jalur trekking menuju puncaknya. Berikut adalah panduan tips jitu untuk pengalaman terbaik di Seruni Point:
1. Tips Kesiapan Fisik dan Waktu
Sehat dan Bugar demi 256 Anak Tangga, jelas menuju puncak Seruni Point dibutuhkan kebugaran badan dan fisik. Karena kamu harus mendaki secara mandiri, tidak digendong mbah Surip, naik kuda atau ngojek. Karena kendaraan jenis apapun, yang berkaki atau beroda tidak diperkenankan menaiki anak tangga Seruni Point. Bagi keluarga yang menyertakan bayi atau anak yang masih perlu digendong, harap berpikir lebih matang lagi jika memutuskan ke Seruni Poin
| Persiapan Utama | Detail Tips Jitu |
| Datang Paling Dini (Waktu Emas) | Tiba di area parkir Jeep Seruni Point sekitar pukul 03.30 – 04.00 WIB. Ini adalah kunci untuk:
|
| Persiapan Fisik & Kesehatan | Puncak Seruni Point dicapai dengan menaiki sekitar 256 anak tangga (The Great Wall of Bromo). Pastikan tubuh Anda fit dan beristirahat cukup malam sebelumnya. Naiklah dengan ritme santai. |
| Pertimbangkan Musim Kemarau | Rencanakan kunjungan antara Juni hingga Agustus. Ini adalah musim terbaik di mana cuaca cenderung cerah, minim kabut, dan pandangan saat sunrise akan lebih sempurna. |
Tersedia Sewa Kuda, mohon di catat saja saat explorer mulai turun dari jeep di tempat parkir langkahkan kaki menuju anak tangga pertama sekitar 300 meter jalan menanjak (juga tergantung jarak jauh parkir jika penuh saat high season). Tersedia persewaan gendong Kuda dengan tarif antara 100K hingga 150K, pintar-pintar menawar adalah kunci.
2. Tips Perlengkapan Melawan Dingin
Suhu di Seruni Point saat subuh bisa mencapai 3-5°C. Persiapan pakaian sangat krusial.
- Pakaian Lapisan Luar (Wajib): Kenakan jaket tebal atau down jacket yang tahan angin (windproof) dan waterproof. Sistem berpakaian berlapis (layering) sangat disarankan.
- Aksesoris Pelindung:
- Sarung Tangan Tebal dan Kaos Kaki Wool (sangat penting untuk mencegah mati rasa di ujung jari).
- Syal/Buff untuk melindungi leher dan mulut.
- Kupluk/Beanie untuk menjaga kepala tetap hangat.
- Alas Kaki: Gunakan sepatu trekking atau sepatu kets tertutup dengan sol yang nyaman dan tidak licin. Hindari sandal.
3. Tips Fotografi dan Logistik
- Bawa Headlamp dan Tripod
- Headlamp sangat membantu karena tangan Anda bebas memegang kamera atau trekking pole.
- Penerangan Tambahan: Bawa senter kecil atau lampu kepala (headlamp). Sebagian jalur dari area parkir Jeep menuju tangga masih gelap gulita sebelum fajar.
Yang terlupakan oleh para pemburu pagi di Seruni Poin adalah penerangan baterai. Sangat berfungsi optimal saat jalan gelap sebelum subuh dari lokasi parkir Jeep menuju anak tangga pertama hingga puncak Seruni Poin, masih diperlukan bantuan penerangan mandiri karena ada beberapa blank spot dari fasilitas penerangan yang disiapkan.
- Tripod diperlukan untuk mengambil foto low light atau long exposure yang stabil saat sunrise dan malam (jika ingin stargazing).
- Siapkan Kamera dan Baterai Ekstra: Dingin ekstrem dapat menguras daya baterai kamera atau ponsel lebih cepat. Bawa baterai cadangan dan simpan di saku dalam jaket agar tetap hangat.
- Bekal Makanan dan Minuman Hangat:
- Bawa Minuman Hangat dan Makanan Ringan, disepanjang jalan anak tangga tidak tersedia penjaja makanan atau minuman. Sebaiknya bawa dan dipersiapkan sendiri dari awal. Banyak minum air putih untuk menghilangkan dahaga serta dehidrasi dan makanan sehat untuk menambah energi. Berbagi dengan pengunjung lainnya yang kebetulan terlupakan membawa bekal sangat tidak dilarang disini.
- Meskipun ada penjual di puncak, membawa termos kecil berisi teh atau kopi panas akan sangat membantu menghangatkan tubuh sambil menunggu sunrise.
- Uang Tunai (Cash): Siapkan uang tunai secukupnya untuk biaya tak terduga seperti retribusi parkir, biaya kebersihan toilet (biasanya Rp5.000), atau membeli kopi/indomie di warung lokal.
4. Tips Alternatif dan Etika
- Sewa Kuda (Opsional): Jika Anda merasa tidak sanggup berjalan kaki jauh, Anda bisa menyewa kuda dari area parkir Jeep menuju dasar tangga Seruni Point untuk menghemat energi. Namun, Anda tetap harus menaiki 256 anak tangga terakhir sendiri.
- Hormati Batas dan Lingkungan:
- Tidak Bersandar di Pagar, sudah jelas aktivitas ini sangat riskan dilakukan apalagi dengan banyak orang dan rombongan. Lebih-lebih pagar pembatas emang bukan dibangun untuk bersandar, sehingga mempunyai batas kemampuan menahan beban. Meski tidak ada papan informasi dan peringatan terhadap daya tampung maksimal di area Seruni Point, tetap waspada jika sudah terlalu banyak pelancong yang berada dilokasi ini.
- Jaga Kebersihan: Selalu bawa kantong plastik untuk sampah pribadi Anda. Jangan tinggalkan sampah di kawasan Seruni Point.
- Patuhi Aturan TNBTS: Jika Anda melanjutkan perjalanan ke Kawah Bromo atau Lautan Pasir, pastikan Anda sudah memiliki tiket resmi TNBTS yang telah dibeli secara online.
5# Seruni Point vs. Penanjakan 1: Mana yang Cocok?
Pemilihan antara Seruni Point (Pananjakan 2) dan Pananjakan 1 sangat bergantung pada preferensi Anda: apakah Anda mencari pemandangan klasik dan ketinggian maksimal, atau suasana yang lebih tenang dengan landmark unik.
Berikut adalah perbandingan mendalam antara Seruni Point dan Pananjakan 1 di Gunung Bromo:
| Fitur Pembeda | Seruni Point (Pananjakan 2) | Pananjakan 1 | ||
| Ketinggian | Sekitar 2.436 mdpl (Lebih Rendah) Lebih Rendah. Pemandangan lebih dekat dan intim. Seolah-olah Anda melihat pemandangan Bromo dari halaman depan. Sudut pandang terhadap Gunung Batok lebih lebar, tetapi latar Semeru tidak se-spektakuler di Pananjakan 1. |
Sekitar 2.770 mdpl (Titik Tertinggi) Tertinggi. Menawarkan pemandangan panorama 180° yang legendaris. Posisi sangat menjauh, sehingga Anda melihat seluruh "lautan pasir", Gunung Batok, Bromo, dan Semeru dalam satu bingkai foto yang epik. |
||
| Lokasi | Desa Cemoro Lawang (Probolinggo) | Wonokitri (Pasuruan) | ||
| Julukan | Great Wall of Bromo | Viewpoint Legendaris / Ikonik | ||
| Sudut Pandang view |
Sudut pandang yang bagus, sering disebut close-up view. Memiliki foreground yang menarik (pepohonan, bebatuan). | Sudut Pandang Klasik dan Terluas. Karena paling tinggi, pemandangan Gunung Bromo, Batok, dan Semeru terlihat paling utuh. | ||
| Keramaian | Lebih Tenang dan cenderung sepi (terutama pada hari biasa). Sering dijadikan alternatif. | Sangat Ramai dan padat, terutama saat weekend atau musim liburan. | ||
| Akses (Trekking) | Membutuhkan usaha mendaki sekitar 256 anak tangga (The Great Wall of Bromo) setelah parkir Jeep. | Umumnya lebih mudah diakses dari area parkir Jeep, biasanya hanya berjalan kaki singkat dari Jeep ke viewing deck. Namun, rute Jeep menuju Pananjakan 1 lebih terjal. | ||
| Daya Tarik Unik | Memiliki Empat Pilar Tugu Brawijaya sebagai landmark dan background foto yang unik. Lebih cocok untuk fotografer yang ingin komposisi unik. | Sebagai titik tertinggi, lokasi ini menjadi view Bromo yang paling ikonis dan epic secara tradisional. | ||
| Sistem Tiket | Aksesnya sering dikelola oleh Pemkab Probolinggo dan berada di luar area TNBTS, sehingga terkadang tidak memerlukan tiket online TNBTS (cukup retribusi lokal). | Berada di dalam Kawasan TNBTS sehingga wajib memiliki tiket masuk TNBTS yang dibeli secara online. | ||
|
Cocok untuk wisatawan yang: + Mencari ketenangan dan suasana yang lebih privat. + Membutuhkan spot yang lebih fotogenik dengan landmark unik |
Cocok untuk wisatawan yang: +Ingin melihat pemandangan terluas dan tertinggi.. + Kunjungan pertama ke Bromo (untuk view klasik). |













Tidak ada komentar:
Posting Komentar