Upacara Kasada, Bromo Ditutup Sementara Selama 4 Hari

upacara kasada hindu tengger

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) akan ditutup untuk aktivitas wisata selama empat hari, dari tanggal 10 Juni 2025 pukul 00.01 WIB hingga 13 Juni 2025 pukul 24.00 WIB. Penutupan ini bertujuan untuk menghormati pelaksanaan ritual Yadnya Kasada tahun 2025.

  • 10-11 Juni 2025 – Prosesi Yadnya Kasada (pukul 00.01)
  • 12-13 Juni 2025 – Pembersihan Kawasan (pukul 00.00)

Penutupan ini akan berlaku di seluruh kawasan TNBTS, termasuk Gunung Bromo, Tengger, dan Semeru. Selama periode penutupan, hanya masyarakat Tengger yang diizinkan untuk memasuki kawasan TNBTS untuk berpartisipasi dalam upacara Yadnya Kasada.

kawah gunung bromo dan kasada

Penutupan ini dilakukan sebagai bentuk toleransi dan penghormatan terhadap tradisi dan ritual yang dilakukan oleh masyarakat Tengger. TNBTS juga akan melakukan pembersihan kawasan dan mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut wisatawan setelah periode Yadnya Kasada selesai.

Bromo dan Masyarakat Tengger

Jelajahi keindahan Bromo, akan lebih lengkap jika anda juga mengetahui kebudayaan masyarakat yang hidup di sekitar kawasan Bromo. Jika kita paham dengan budaya yang ada disuatu kawasan wisata yang kita kunjungi, akan membuat kita merasa lebih homy saat mengeksplorasi kawasan tersebut.

Kawasan Bromo tidak bisa di pisahkan dengan Suku Tengger. Konon menurut sejarah Suku Tengger adalah keturunan dari orang Kerajaan Majapahit yang melarikan diri ke kawasan Bromo karena serangan dari Sultan Agung Raja Kerajaan Mataram di sekitar abad ke-15.

open trip gunung bromo setiap hari

Upacara Kasada adalah upacara yang sangat penting bagi Suku Tengger karena di yakini upacara ini memiliki nilai yang sakral dalam kehidupan mereka, mereka percaya bahwa hidup itu harus tetap selaras dengan alam, hal-hal positif ataupun negatif yang mereka alami di dalam kehidupan sehari-hari adalah wujud dari cerminan keselarasan dengan alam.

Upacara Kasada adalah salah satu bentuk perwujudan dari usaha masyarakat Suku Tengger untuk menyelaraskan kehidupan dengan alam di sekitarnya, menjalin hubungan yang harmonis dengan alam.

Kaldera Bromo

Sekilas, Hikayat Tentang Upacara Kasada

Dikisahkan tentang sepasang suami istri Roro Anteng dan Joko Seger yang sudah menikah sekian lama tapi belum mempunyai keturunan, sehingga mereka memutuskan untuk bersemedi memohon agar di berikan keturunan dan berjanji jika mereka bisa mempunyai keturunan, maka anak terakhir akan di persembahkan kepada para Dewa di Gunung Bromo.

Permintaan mereka di kabulkan hingga mereka mempunyai 25 anak. Akan tetapi pasangan ini melanggar janji untuk menyerahkan anak terakhir, Raden Kusuma, sebagai persembahan. Sehingga suatu hari Kawah Gunung Bromo mengeluarkan lava, cuaca mendung gelap dan petir menyambar nyambar.

open trip gunung bromo setiap hari

Roro Anteng dan Joko Seger merasa bahwa para Dewa sedang marah, maka di ajaklah seluruh anaknya menuju lautan pasir dan berdoa di sana. Tiba-tiba Raden Kusuma tersambar petir dan jatuh ke dalam kawah Bromo. Tidak lama kemudian suasana kembali normal seperti semula.

Dan terdengar suara dari dalam kawah yang diyakini sebagai suara Raden Kusuma “Wahai Ayah dan Ibuku, hidupku sudah tentram, aku berkorban demi kalian semua, oleh karena itu hiduplah dengan rukun serta berbaktilah kepada Sang Hyang Widi. Kalian jangan memikirkan aku, pesanku satu jangan di lupakan, kirimkanlah sebagian hasil ladang tanah ini ke kawah dan lakukanlah di saat bulan purnama setiap bulan Kasada”.

perayaan kasada di pura bromo

Kasada adalah Bulan ke Dua Belas

Sejak saat itulah setiap bulan Kasada di laksanakan upacara ritual Kasada. Kasada artinya adalah Kedua belas, jadi setiap tahun pada bulan ke-dua belas(menurut kalender tahunan Tengger) di hari ke-15 dilaksanakan ritual Kasada.

Upacara dimulai pukul 00.00 ribuan warga Suku Tengger berkumpul di Pura di lautan pasir di kaki Gunung Bromo. Dibawah pimpinan Ketua Adat,mereka bersama sama berdoa dan melemparkan sesaji ke kawah Bromo, demi memenuhi pesan Raden Arya. Perayaan Kasada biasanya berlangsung sampai pukul 07.00 pagi.

kuda, orang tengger dan pura bromo

Tips Wisata Ke Bromo Saat Kasada

Jika anda ingin mengunjungi Bromo saat perayaan Kasada, pastikan anda sudah mempersiapkan pemesanan hotel dan lain lain jauh sebelum hari pelaksanaan. Jangan mendadak, karena bisa saja keinginan anda untuk liburan ke Bromo di saat Kasada batal terlaksana.

Ritual ini juga menjadi agenda tahunan yang sangat di tunggu–tunggu oleh wisatawan, mereka ingin mendapatkan pelajaran yang tersirat dari pelaksanaan upacara ini. Pemandangan langka dan penuh makna. Oleh karena itu hampir semua hotel maupun penginapan (homestay) di pastikan full-booked.

semeru Lava tour
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, saat ini Upacara Kasada hanya bisa diikuti oleh yang merayakannya. Pengunjung dan wisatawan Bromo bisa menyaksikan upacara ini di lokasi terbatas yang sudah ditentukan oleh Pengelola Kawasan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Upacara Yadna Kasada sendiri berlangsung dari tanggal 10-11 Juni 2025, bagi warga diluar masyarakat Hindu Tengger bisa menyaksikan upacara Kasada ini di beberapa lokasi ini:

  • Cemoro Lawang, Kabupaten Probolinggo
  • Pos DIngklik, Kabupaten Pasuruan
  • Jemplang, Kabupaten Malang dan Lumajang

Demikian juga dengan armada Jeep yang tersedia, hampir semuanya sudah penuh. Tetapi bagi anda yang ingin petualangan menantang, tidak perlu khawatir, Karena anda tetap bisa menikmati Kasada dengan berjalan kaki/naik motor melintasi lautan pasir menuju kawah Bromo. Tentu saja harus ada persiapan fisik yang prima, karena anda harus berjalan mengarungi lautan pasir di tengah dinginnya malam kawasan Bromo di ketinggian 2.392 mdpl.

Persiapkan juga baju hangat, syal, kaos tangan, kaos kaki, masker atau kerpus. Prinsipnya persiapkan segala sesuatunya agar kegiatan meng-eksplore Bromo di saat Kasada menjadi meyenangkan. Selamat Berlibur. Salam Explore Bromo, Salam Explore Indonesia.

Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar